SPcom BENGKULU – Diduga PT Agricinal secara diam-diam mengerahkan puluhan karyawannya untuk membuka blokade jalan yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) Bengkulu Utara.
Blokade tersebut, telah berlangsung selama beberapa hari. Ini merupakan bentuk protes warga terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap ingkar dalam mediasi-mediasi yang dilakukan sebelumnya.
Namun, langkah PT Agricinal membuka blokade tanpa mediasi yang tuntas dinilai banyak pihak sebagai langkah kontroversial.
“Ini sangat disayangkan, alih-alih menggunakan jalur dialog, PT Agricinal malah menjadikan karyawan mereka sebagai tameng untuk menghadapi masyarakat,” ujar Ketua FMBP, Sosri, Kamis (5/12/2024).
Namun, warga menyatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan hak dan keadilan yang menurut mereka belum terpenuhi.
“Ini bukan hanya tindakan yang tidak bijaksana, tetapi juga berpotensi memperburuk konflik Kami akan terus mengelar aksi-aksi lanjutan sampai tuntutan kami dipenuhi,” tegas Sosri.
Tidak terima dengan tindakan sepihak PT Agricinal, ratusan massa semakin memperketat blokade di seluruh akses menuju pabrik. Mereka menganggap upaya perusahaan sebagai bentuk arogansi dan pemaksaan yang melukai semangat dialog.
“Kami tidak akan mundur sampai ada solusi yang adil bagi masyarakat,” pungkas Sosri.
Situasi di lokasi masih memanas, warga terus berjaga-jaga. Sementara pihak perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik tindakan pembongkaran paksa tersebut. (YG4)
