Raden Dewi Ayu Nawangsih merupakan putri dari Sunan Muria. Sedangkan Raden Bagus Rinangku merupakan putra dari Sultan Agung Raja Mataram
SPcom JAKARTA – Di sebuah area perbukitan Dukuh Masin, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kudus, jawa Tengah, terdapat dua makam wingit yang sangat dihormati warga. Kedua makam tersebut, merupakan makam dari Raden Dewi Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku. Seiring dengan keberadaan kedua makam tersebut, mengalir pula cerita mistis yang asih dipercayai hingga sekarang.
Sekilas, kawasan makam Raden Dewi Ayu Nawangsih dipenuhi kayu jati yang menjulang tinggi berukuran raksasa. Meski terlihat suram, area makam tampak ramai didatangi peziarah. Aura mistis menyembur lewat aroma menyan dan kembang semerbak, yang berserakan di sekitar area makam. Hal ini sontak membuat orang bergidik, jika berada berlama-lama di sana. Tidak ada asap jika tidak ada api. Konon, cerita mistis itu bermula dari kisah cinta terlarang antara Raden Dewi Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku.
Menurut Ketua Pengurus Makam Punden Masin Sumartono Rekso Tanoyo, Raden Dewi Ayu Nawangsih merupakan putri dari Sunan Muria.Sedangkan Raden Bagus Rinangku merupakan putra dari Sultan Agung Raja Mataram yang menimba ilmu kepada Sunan Muria. Raden Dewi Ayu Nawangsih dulunya dikenal seorang wanita yang berparas ayu. Kecantikannya bahkan meluluhkan hati Raden Bagus Rinangku. Singkat cerita mereka jatuh saling jatuh cinta.
Akan tetapi jalinan hubungan mereka tidak direstui karena Raden Dewi Ayu Nawangsih sudah dijodohkan dengan seorang kiai bernama Kiai Cibolek. Hingga suatu ketika, Raden Bagus Rinangku ditugasi Sunan Muria untuk menjaga sawah. Namun, padi itu habis dimakan burung. Untuk menutupi kesalahannya, Raden Bagus Rinangku meminta Raden Dewi Ayu Nawangsih merahasiakan kejadian itu.
Lalu Raden Dewi Ayu Nawangsih mengatakan pada ayahnya bahwa padi itu tidak dimakan burung. Namun Sunan Muria tidak percaya dan mengetahui kebohongan itu. Ia murka dan menembakkan busur ke arah Raden Bagus Rinangku. Terjadilah insiden Raden Dewi Ayu Nawangsih mencoba melindungi kekasihnya dan mereka berdua meninggal Bersama-sama. Dari sinilah, keberadaan makam wingit Raden Dewi Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku berada.
Diyakini, pohon jati yang mengelilingi area makam merupakan murid Sunan Muria yang dulunya disabda karena membangkang. Sehingga, masyarakat tidak berani satu pun sengaja menebang dan membawa pulang kayu tersebut. Apabila ada seorang yang mencoba membawa pulang akan terkena sial dan meninggal. Tidak hanya itu, orang yang mengambil akan dimimpini sosok penunggu pohon jati untuk dikembalikan kayu tersebut ke tempat asalnya. ”Akibat kejadian itu, masyarakat tidak ada yang berani mengambil,” paparnya. (SP)