Pihak keluarga dan sumber resmi sendiri menyampaikan bahwa penyebab meninggalnya Ibrahim Assegaf adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak
SPcom JAKARTA – Jenazah suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, rencananya akan dimakamkan Rabu (21/5) pagi ini, pukul 10 00 wib, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sebelumnya korban menghembuskan nafas terakhrinya Selasa (20/5) kemarin, karena stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Kabar ini dikonfirmasi oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil. “Betul,” ujar Gus Ulil saat dihubungi Kompas.com, Selasa. Menurut Gus Ulil, Ibrahim meninggal karena sakit stroke. “Kena stroke,” tuturnya.
Pihak keluarga dan sumber resmi sendiri menyampaikan bahwa penyebab meninggalnya Ibrahim Assegaf adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Kondisi ini dikenal secara medis sebagai perdarahan intraserebral, salah satu jenis stroke yang paling berbahaya dan sering berujung fatal. Ibrahim Assegaf sempat mendapatkan penanganan intensif di RS PON, rumah sakit rujukan untuk kasus neurologi dan bedah saraf.
Namun, nyawanya tidak tertolong karena tingkat pendarahan yang parah dan cepat menyebar di area otak vital. Pihak keluarga menyatakan, “Almarhum wafat dalam keadaan tenang. Kami memohon doa terbaik dari masyarakat.”. Ibrahim Sjarief Assegaf tercatat bekerja di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners sejak 2009. Ibrahim juga menjabat sebagai Direktur PT Justika Siar Publik (www.hukumonline.com) sejak 2009. Dia meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) pada 1997.
Setelah itu, Ibrahim melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar Masters of Laws dari University of Melbourne, Australia pada 2009. Dia memulai kariernya di Hadiputranto, Hadinoto & Partners pada 1997 sampai 2000. Setelah itu, dia menjabat sebagai Executive Director di Pusat Studi Hukum & Kebijakan hingga 2003. Sebelumnya Ibrahim juga menjadi salah satu staf pengajar hukum bisnis di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.
Dia mengkhususkan minatnya pada tema perbankan dan keuangan, restrukturisasi usaha, restrukturisasi hutang, serta pembangunan infrastruktur. (SP)