suryapagi.com
EKBISEKONOMI

MPR Soroti Pelajaran Pertahanan dan Dampak Ekonomi Global

SPcom JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), menyoroti memanasnya konflik Iran-Israel sebagai babak baru geopolitik global dan pelajaran strategis bagi pertahanan Indonesia. Didampingi Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Bambang Pacul menekankan pentingnya respons pemerintah terhadap dinamika ini.

Menurut Bambang Pacul, konflik ini menjadi momentum bagi TNI dan sektor pertahanan nasional untuk mempelajari dinamika militer modern. Ia mendesak penguatan kapasitas pertahanan, pembaruan doktrin militer, dan pencermatan teknologi perang terkini.

Selain itu, ia mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai dampak konflik pada sektor energi global, terutama potensi lonjakan harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak, tegasnya, akan langsung berdampak pada penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah, mengingat keterkaitan historis dolar dengan minyak sejak 1971.

“Kalau perangnya agak lama dikit, harga minyak bisa naik. Dan kalau harga minyak naik, itu pasti berdampak pada nilai tukar,” ujarnya.

Ia menyinggung komitmen kemandirian energi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, namun menunggu penjelasan rinci langkah ke depan dari Kementerian ESDM. Meskipun jenis minyak Iran (heavy crude) mungkin tidak terlalu memengaruhi kilang Indonesia secara langsung, Pertamina tetap diminta siap menghadapi berbagai skenario gejolak harga.

Utut Adianto: Perang Ini Berimplikasi Global
Utut Adianto menambahkan, konflik ini adalah perang dengan implikasi global yang tidak bisa dipandang sebatas bentrokan regional. Ia menyebut bahwa operasi militer ini melibatkan serangan ke wilayah pengayaan uranium Iran dan kilang minyak di Bandar Abbas, serta melibatkan sekitar 200 jet tempur Israel.

Utut menekankan tiga hal yang perlu dicermati: penyebab perang, potensi titik akhir, dan relevansinya terhadap konsep pertahanan Indonesia. Ia mendorong Menteri Pertahanan dan jajaran TNI untuk menyusun laporan mendalam.

Dampak ekonomi global juga menjadi perhatian serius. “Jika perang ini berkepanjangan, biayanya bisa melebihi APBN kita yang mencapai Rp3.621 triliun,” tegasnya. Utut juga menyoroti gugurnya sejumlah tokoh penting dan ilmuwan nuklir Iran dalam konflik ini.

Ia berharap pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Prabowo Subianto, sigap menghadapi guncangan ekonomi, energi, dan stabilitas regional. Utut juga meminta semua pihak menahan diri dan mendoakan agar konflik segera berakhir.

Related posts

Pemkab Bogor Izinkan Panti Pijat, Karaoke dan Bioskop Beroperasi

Sandi

BPJAMSOSTEK Ceger Perluas Kepesertaan untuk Pekerja Rumah Tangga

Sandi

LPNU DKI Gelar Halal Bihalal UMKM EXPO 2023

Sandi

Leave a Comment