suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Makam Ngujang Tulungagung, Lokasi Pesugihan Lewat Jin Kera

Ritual yang dilakukan di makam Ngujang berkaitan dengan pesugihan kera. Pelaku pesugihan datang meminta bantuan kepada jin kera untuk mendapatkan rezeki atau kekayaan berlimpah

SPcom JAKARTA – Pesugihan adalah sebuah ilmu yang mengikat seseorang dengan makhluk halus, untuk mendapatkan imbalan kekayaan atau penglaris berupa jimat dan sejenisnya. Salah satu cerita pesugihan paling terkenal di Jawa timur adalah Makam Ngujang di Tulungagung.

Makam Ngujang terletak di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Masyarakat percaya terhadap kemunculan kera-kera yang tidak diketahui asal-usulnya. Sehingga makam Ngujang juga dikenal dengan nama kethekan dalam bahasa Jawa yang artinya kera.

Keberadaan kera itulah yang membuat makam ini dijadikan tempat berburu pesugihan oleh sebagian masyarakat. Pesugihan Situs Makam Ngujang di Kabupaten Tulungagung terdapat legenda yang beredar di masyarakat setempat, di mana suatu hari ada dua santri laki-laki dan perempuan yang sengaja membolos dari kegiatan pengajian.

Mereka bermain di sekitar makam yang pada saat itu dibangun sebuah pondok dan ditumbuhi pohon-pohon besar. Seorang kiai keluar dari pondok tersebut mengutuk kedua santri tersebut menjadi monyet. Konon, monyet yang sering dijumpai di sekitar makam itu merupakan keturunan dari dua santri itu.

Berdasarkan cerita, ritual yang dilakukan di makam Ngujang berkaitan dengan pesugihan kera. Pelaku pesugihan datang meminta bantuan kepada jin kera untuk mendapatkan rezeki atau kekayaan berlimpah. Mereka bersekutu dan melakukan perjanjian dengan jin. Ritual ini diawali dengan membawa sesajen, melakukan meditasi atau bertapa di punden tersebut.

Kemudian para pelaku hanya tinggal menunggu datangnya kekayaan dan menanti perjanjian dengan jin tersebut. Bagi masyarakat Tulungagung tidaklah asing dengan cerita tersebut, konon monyet-monyet Ngujang merupakan jelmaan dari para pencari pesugihan yang telah meninggal dunia.

Namun menurut Juru Kunci Makam Ngujang Ribut Katenan cerita tersebut tidak benar. Monyet-monyet yang hidup di kawasan Ngujang sebenarnya adalah monyet biasa, namun dia menyakini dilindungi oleh hal gaib. “Ini sering saya garis bawahi, kalau (jelmaan pencari pesugihan) itu sebenarnya kurang benar. Kenapa? kalau orang mati menjadi monyet, sedangkan monyet ini bisa mati, terus kera ini menjadi apa,” kata Ribut Ribut mengaku tidak pernah menghitung secara pasti jumlah populasi monyet-monyet liar tersebut. Namun pihaknya memperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 200 ekor. “Mereka terbagi menjadi dua kelompok,” jelasnya. (SP/ berbagai sumber)

Related posts

Viral! Motor Dua Bocah SD Nyangkut di Genteng Rumah Warga

Ester Minar

Heboh, Prabowo Beri Bantuan Kantong Polos ke Korban Gempa

Ester Minar

Moseleum Van Motman Bogor, Sarat Mitos dan Kisah Mistis  

Rasid

Leave a Comment