SPcom JAKARTA – Belakangan ini penutupan toko minimarket Alfamart sepanjang tahun 2024 menjadi perbincangan publik. Alfamart dikatakan akan terancam bangkrut.
Dilansir dari Kompas.com, dikabarkan sebanyak ratusan toko minimarket Alfamart tutup sepanjang tahun ini. Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin membenarkan ratusan toko Alfamart tutup tahun 2024 ini.
Dia menjelaskan ada beberapa alasan penutupan toko itu. Pertama adalah lantaran biaya sewa toko yang setiap tahunnya semakin mahal.
“Biaya toko makin mahal kita memaklumi kalau naik tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar ya harus ditutup,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Faktor lainnya adalah karena banyak para pemegang waralaba atau franchise Alfamart ingin berahli usaha dengan membuka gerai lain. Adapun Alfamart membuka sistem kerja sama franchise dengan modal mulai dari Rp 300 juta.
“Ada toko franchise dan ada toko reguler tapi yang pasti kalau franchise masa iya kita paksakan mereka harus buka,” jelas dia.
Sholihin pun memastikan jumlah gerai yang tutup tahun ini jauh lebih sedikit dari jumlah toko yang masih buka.
“Yang tutup, setengahnya pun enggak ada. Masih banyak yang buka,” pungkasnya.
Melansir laporan keuangan di BEI yang dirilis Kamis (31/10), AMRT mencatatkan laba sebesar Rp 2,39 triliun hingga akhir kuartal III-2024. Laba bersih AMRT tumbuh 9,52% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,19 triliun.
Pendapatan AMRT juga naik 10,23% dari Rp 80,02 triliun per September 2023 menjadi Rp 88,21 triliun di kuartal III-2024. Beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp 69,24 triliun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 53,12 triliun.
Alhasil, laba bruto AMRT mencapai Rp 18,86 triliun, naik 11,66% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,89 triliun.
Beban penjualan dan distribusi tercatat Rp 15,04 triliun naik dari posisi Rp 13,43 triliun. Beban umum dan administrasi tercatat Rp 1,57 triliun, tumbuh dari Rp 1,44 triliun.
Pendapatan lainnya Rp 924 miliar, naik dari Rp 921 miliar. Beban lainnya juga melonjak dari Rp 61 miliar menjadi Rp 76 miliar. Adapun laba usaha menjadi Rp 3,1 triliun, turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,88 triliun.
Secara rinci, pendapatan AMRT dari segmen makanan mencapai Rp 62,37 triliun dan bukan makanan sebesar Rp 25,84 per kuartal III-2024.
AMRT memiliki total aset sebesar Rp 36,63 triliun per 30 September 2024, naik dari posisi 31 Desember 2024 sebesar Rp 34,24 triliun. Sementara, total ekuitas perusahaan mencapai Rp 16,78 triliun hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024, naik dari akhir tahun 2023 sebesar Rp 15,70 triliun.
Alfamart memiliki saldo kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 4,16 triliun per September 2024, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,17 triliun. (SP)