SPcom CIREBON – Seorang pria berinisial SR (35) diringkus Polresta Cirebon lantaran mencekik seorang guru ngaji hingga tewas saat kepergok mencuri.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan aksi kejahatan yang dilakukan pelaku itu pada Jumat (27/8/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. Jarak antara rumah pelaku dan korban sekitar 30 meter, atau sekitar tiga rumah dari korban di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.
“Tersangka mencungkil pintu belakang. Kemudian mengambil barang-barang milik korban, seperti televisi, speaker aktif, amplielektronik dan lainnya. Korban saat itu pulang ke rumah dari pengajian, dan korban mendapati pelaku yang bersembunyi di dapur,” ungkap Arif, Rabu (8/9/2021).
Korban sempat berteriak saat memergoki pelaku yang bersembunyi di dapur. Saat itu, korban curiga melihat barang-barang rumahnya terkumpul di ruang tengah.
“Akhirnya, korban masuk ke dapur dan melihat ada tersangka yang bersembunyi sehingga langsung berteriak minta tolong. Kemudian tersangka mengambil tindakan dengan mencekik leher korban hingga terjatuh karena lemas,” kata Arif.
Saat itu korban masih hidup. Namun, tersangka kembali menyerang dan membenturkan kepala korban ke lantai.
Setelah korban meninggal dunia, tersangka menyeret tubuh korban ke kamar mandi. Tersangka ingin membuat kejadian itu seakan-akan korban terpeleset di kamar mandi.
“Tersangka memberikan gayung ke tangan korban untuk membuatnya seolah-olah meninggal dunia karena terjatuh. Selanjutnya tersangka menggondol barang-barang elektronik dan bergegas meninggalkan rumah korban,” kata Arif.
Petugas berhasil mengamankan tersangka tiga hari setelah kejadian. Dari hasil pemeriksaan, pelaku SR merencanakan aksinya hingga memetakan cara untuk bisa mencuri di rumah korban.
“Motif tersangka adalah ingin menguasai harta korban, dan tersangka juga mengakui bahwa anaknya belajar mengaji kepada korban,” kata Arif.
SR mengakui perbuatannya. SR mengaku tergiur untuk mencuri karena rumah korban sempat sepi. Sebab, anak-anak korban bekerja di luar kota. (SP)