SPcom KOTA BATU – Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) berharap Dinas Pendidikan Kota Batu mendukung atas gagasan terkait ekstra kurikuler keimanan dan keagamaan bagi siswa SD maupun SMP, sebagai upaya mengurangi tindakan perundungan atau bullying.
“Hari ini, kita sudah duduk bersama diantaranya Sekda Kota Batu, Kemenag, Dinas Pendidikan, Komisi C DPRD Kota Batu, LPTQ juga dari sekolah terkait pilot project yaitu tambahan ekstra kulikuler mengaji kitab atau belajar agama,” terang Ketua RPPAI, Fuad Dwi Yono, Kamis (1/12/2022) sore.
Tambahan ekstra kurikuler tersebut, menurut dia, untuk tiga SD dan tiga SMP. Ini dilaksanakan, salah satu bentuk edukasi agama atau keimanan kepada siswa yang diharapkan nanti sebelum masuk ke sekolah.
Mengapa terfokus di sekolah negeri, Fuad mengatakan, pelajaran agama di sekolah tersebut masih terbatas. Bahkan, tidak sekedar mengaji tetapi juga diberikan pelajaran tentang adab sopan santun sebagai salah satu upaya mengurangi tindakan bullying.
“Kita melihat bahwa angka bullying kita tarik diangka tingkat nasional sangat tinggi mencapai 34 persen. Salah satu bullying ini adalah munculnya rasa tidak peduli terhadap orang lain serta tidak ada rasa tolong menolong, ini terjadi di sekolah,” urainya.
Dari tumbuh kembang anak, yang menjadi persoalan adalah pengetahuan agama yang kurang. Untuk itu, petuah-petuah mengenai adab harus mereka terapkan.
Bagaimana terwujudnya merdeka belajar terhadap siswa, ditegaskan olehnya, bahwa Dinas Pendidikan Kota Batu memiliki peranan penting supaya siswa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar juga diperhatikan di sekolah.
Dari pantauan perlindungan anak, selama ini siswa tetap menjadi tumpuan kesalahan ketika ada tindakan bullying dengan gurunya. Siswa yang menjadi pelaku kekerasan bullying juga menjadi korban yang terjadi di rumah maupun di sekolah.
Sehingga, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan seorang siswa adalah pelaku kekerasan atau bullying.
“Maka, merdeka belajar, kita berharap Dinas Pendidikan Kota Batu terus memberikan dukungan, anak-anak perlu bekal keimanan juga keagamaan dimulai dari sekolah dasar,” pungkas Fuad. (Putut)
