SPcom JAKARTA – Komnas Perempuan mendesak partai politik menciptakan ruang aman dari kekerasan seksual bagi jurnalis perempuan yang sedang melakukan peliputan agenda-agenda jelang tahun pemilihan umum.
Hal itu menjadi penting, menyusul jurnalis perempuan Apahabar.com menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan orang tak dikenal saat melakukan peliputan pada Rapat Kerja Nasional (rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Selasa (14/1).
“Komnas Perempuan merekomendasikan setiap partai politik untuk membangun mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam acara-acara yang melibatkan massa,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Olivia Chadidjah Salampessy, Rabu (15/1).
Hal itu juga harus diperkuat dengan edukasi pencegahan kekerasan atau pelecehan seksual kepada petugas yang mengamankan agenda partai.
“Menyediakan infrastruktur yang ramah dan aksesibilitas dan memberikan pelatihan kepada para petugas keamanan terkait dengan potensi kekerasan seksual,” ujarnya.
Atas peristiwa itu, Komnas Perempuan menyebut jurnalis perempuan sangat rentan mengalami kekerasan seksual sata melakukan kerja-kerjanya.
Dugaan pelecehan ini bermula saat korban berinisial D mengejar narasumber yakni Anies Baswedan untuk meminta keterangan pers, suasana memang sangat tak terkendali.
Awalnya konferensi pers Partai Ummat dan Anies sedianya akan dilakukan di ruang pressroom. Namun kebijakan berubah usai konferensi pers dipindahkan ke depan gedung acara tanpa alasan.
Sontak ratusan orang dari kader Partai Ummat dan lainnya mengerubungi Anies yang akan memberikan keterangan pers. Awak media bahkan berhimpitan dalam melakukan wawancara tersebut.
Kabar adanya kejadian tersebut pun dibenarkan Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.
Namun ia menepis bahwa pelaku pelecehan seksual merupakan kader Partai Ummat. Bahkan, ia menuduh adanya penyusup yang mengenakan atribut Partai Ummat dan diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.
“Ah nggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu,” kata Mustofa saat dikonfirmasi langsung oleh korban di lokasi. (SP)