SPcom JAKARTA – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengunjungi beberapa ‘Kampung Narkoba’ di wilayah DKI Jakarta. Polisi menampung keluhan dari warga area ‘Kampung Narkoba’ guna menekan peredaran narkoba.
Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari program ‘Jumat Curhat Polda Metro Jaya’. Ada tiga lokasi yang didatangi, yaitu Kompleks Permata atau Kampung Ambon, Jakarta Barat; Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara; dann Kampung Kiapang eks Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.
Dalam kesempatan itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa yang didampingi AKBP Budi Setiawan dan AKBP Apollo Sinambela, menerima sejumlah permintaan dan aspirasi warga.
Seperti di Kampung Ambon, warga meminta lapangan pekerjaan sebagai sekuriti, permohonan pembuatan dan pelatihan surat izin mengemudi (SIM). Selain itu, warga meminta pengadaan bibit lele sebagai lanjutan program Kampung Tangguh Jaya.
“Akan difasilitasi di perusahan terdekat wilayah Cengkareng dan koordinasi dengan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP). Untuk SIM akan dikoordinasikan dengan Satpas SIM Daan Mogot. (Lalu) segera direalisasikan dan akan dibuatkan juga kolam terpal pembibitan lele,” kata Mukti.
Selain itu, di Komplek Permata akan dilaksanakan ikrar ‘Kompleks Permata Berih Narkoba’ pada Jumat (24/2). Selain itu, ada pengangkatan pemuda dan pemudi sebagai duta narkoba di Kompleks permata
Di Kampung Bahari Jakut, polisi sosialisasi akan bahaya narkoba. Di lokasi itu, warga usul soal pekerjaan hingga dibangun pos kemanan.
“Usulan dari warga agar di RT 01 dan RT 04 dibuat pos keamanan dan di lapangan dibuat sarana olahraga agar masyarakat bisa menggunakan lapangan lebih produktif,” kata Mukti.
“Usul dari warga agar sering melakukan patroli di wilayah Kampung Bahari menyeluruh khususnya di RW 07,” ujarnya.
Di Kampung Kiapang eks Kampung Boncos, Poda Metro Jaya mendapat banyak masukan. Seperti soal penjagaan kemananan wilayah, hingga soal penggeledahan warga.
“Sering kehilangan motor di RW 04, masyarakat mengeluhkan hal tersebut karena kejadiannya tidak hanya sekali. Masyarakat meminta untuk meminta keamanan dari pihak kepolisian berupa dipasangkan CCTV,” katanya.
“Masyarakat mengeluhkan jika keluar malam hanya untuk membeli makan atau keperluan lain, digeledahi oleh petugas, masyarakat yang tidak tahu apa-apa merasa risih atau tidak nyaman dengan hal tersebut,” ucapnya.
Masyarakat pun menganggap bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan yang rawan peredaran narkoba. Masyarakat berharap masalah tersebut segera diselesaikan.
“Nomor call center pengaduan 110 dihubungi untuk menerima pengaduan dari masyarakat. Sangat jarang terjadi tawuran di wilayah kampung kiapang, hampir tidak ada tawuran di sini,” ucapnya. (SP)