suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Misteri Batu Angkek-angkek, Beratnya Selalu Berubah-ubah

Sekilas, batu berwarna kecoklatan  yang terlihat seperti tempurung kura-kura ini, akan dengan mudah diangkat oleh siapa saja.

SPcom JAKARTA – Tersimpan di salah satu Rumah Gadang atau Rumah Adat Minangkabau, di Nagari Tanjung, Kecamatan Sungayang, Batusangkar, Sumatera Barat, Batu Angkek-angkek menyimpan misteri terkait berat batu, hingga mitos bisa mengabulkan permintaan bagi siapa yang bisa mengangkatnya. Sekilas, batu berwarna kecoklatan  yang terlihat seperti tempurung kura-kura ini, akan dengan mudah diangkat bagi siapa saja.

Tapi kenyataaannya tidaklah seperti itu. Karena banyak pengunjung yang justru tidak berhasil mengangkat batu tersebut, meski terlihat ringan. “Benda ini sampai sekarang belum bisa kita pastikan apa jenis materialnya. Kita timbang masa suatu benda tetap, ini ga berlaku di sini. Batu ditimbang pailng ringan 5 Kilo, bisa 100 Kilo, paling berat jebol timbangan. Jadi, beratnya tidak pernah tetap,” ujar Adi (keturunan Datuak Bandaro Kayo).

Batu misterius ini, disebut Adi sebagai keturunan Datuak Bandaro Kayo, atau generasi ke-7 dari si Empu Rumah yang menemukan batu telah berusia lebih dari 500 tahun. Ditemukan saat penggalian pondasi untuk tiang utama Rumah Gadang, di batu ini juga terdapat bekas linggis, saat proses penggalian dilangsungkan. Tapi sejak itu sejumlah kejadian aneh kerap terjadi, yang menjadi mitos dan terus dikisahkan hingga sekarang.

Batu Angkek-angkek sejatinya bukan hanya satu itu saja. Batu yang disebut Adi seperti Jengkol yang terbelah dua itu, ada satu lagi. Tapi hingga saat ini, batu tersebut tidak pernah bisa diambil. Dan pada bagian luar batu itu, juga terdapat ukiran menyerupai Lafal Allah dan Muhammad, yang disebut sudah begitu saat ditemukan, tanpa ada rekayasa manusia.

“Awalnya dempet dua seperti jengkol.  Ini kira-kira kupasan Jengkol bagian atas. Ini tengahnya. Berarti ada satu keping lagi, yang satu keping lagi dari dulu ga pernah bisa diambil. Di batu ada ukiran menyerupai kalimat Allah dan ini agak lebih mirip, Muhammad. Dari pertama ditemukan kita tidak pernah ukir, sudah seperti ini,” kata Adi.

Fenomena Batu Angkek-angkek dengan segala misteri dan mitosnya, membawa banyak wisatan lokal atau luar daerah datang ke lokasi. Entah sengaja membawa permohonan khusus atau sekedar mengobati rasa penasaran, yang jelas Batu Angkek-angkek telah menjelma menjadi obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi orang. (SP)

Related posts

Bawa Bekal Daging Babi, WNI Didenda Rp 100 Juta

Ester Minar

Megawati Soekarnoputri Minta Kris Dayanti Buatkan Lagu ‘Poco-poco Kepemimpinan’

Ester Minar

Mau Uji Emisi Gratisan? Di Sini Tempatnya

Sandi

Leave a Comment