SPcom JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan di jaman saat ini, penting memiliki pemimpin digital yang cakap di level nasional. Hal ini disampaikan dalam acara pembukaan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) yang diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Jakarta Barat.
Pelatihan ini merupakan kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bertujuan untuk mempersiapkan calon pemimpin digital yang dapat mendorong pertumbuhan industri digital nasional.
“Pemimpin digital yang kompeten memiliki peran strategis dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia,” tutur Budi Arie, Senin (22/7/2024).
Turut hadir Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dan Roksana Khan dari Prospera Australia, pelatihan ini diikuti oleh 55 peserta dan akan berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juli 2024.
Budi Arie menambahkan bahwa keterampilan kepemimpinan digital sangat diperlukan untuk terus menciptakan inovasi, khususnya dalam sektor keagamaan, seperti melalui dakwah digital dan aplikasi bank syariah digital.
Menkominfo juga mengatakan bahwa pemerintah berupaya mengembangkan kompetensi pemimpin digital dengan fokus pada tiga keterampilan utama: responsif terhadap teknologi baru, kemampuan mendorong inovasi berbasis data, dan kemampuan menginisiasi kolaborasi strategis.
Pada kesempatan yang sama, Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa PBNU telah menandatangani nota kesepahaman tentang transformasi digital dengan Kominfo pada tahun 2022 dan akan meluncurkan platform NU Digdaya.
“Platform ini akan memungkinkan pengelolaan organisasi PBNU secara digital, tanpa kertas, yang menunjukkan pentingnya mindset digital bagi para pimpinan NU,” ujar Gus Yahya.
Dengan kerja keras dan kolaborasi yang efektif, pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin digital yang mampu menghadirkan inovasi dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. (SP)
