Banyak peziarah yang mengaku merasakan kehadiran Ratu Ayu saat berada di makam tersebut, lewat sensasi dingin yang tiba-tiba mereka rasakan
SPcom JAKARTA – Di tengah hiruk-pikuk jalanan Limo, Depok, sebuah tempat yang tidak terlihat mencolok namun penuh dengan aura misteri tersembunyi. Tepat di samping Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta, terdapat sebuah kompleks makam yang telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan sejarah yang telah terlupakan. Makam tersebut milik seorang tokoh yang menurut legenda, telah menyebarkan agama Islam di wilayah Limo ratusan tahun yang lalu.
Dia adalah Ratu Ayu Nyi Mas Lismining Puri, seorang wanita dengan kisah yang penuh tanda tanya. Pengunjung yang datang ke tempat ini akan disambut oleh gapura megah bertuliskan “Makam Kramat Limo, Ibu Ratu Ayu Nyi Mas Lismining Puri”, dengan tulisan Sanskerta yang tertulis di atasnya, seolah mengundang rasa penasaran. Di dalam kompleks makam ini, terdapat sebuah rumah Joglo yang terlihat sederhana namun kaya akan keindahan dan kekuatan energi yang tak terlihat.
Rumah Joglo ini, yang juga berfungsi sebagai tempat pemakaman, dikelilingi oleh sejumlah makam keluarga. Namun, makam utama, yaitu makam Ratu Ayu, terletak di dalam rumah tersebut. Batu nisan yang ada di makam Ratu Ayu memuat nama lengkapnya: Ibu Ratu Raden Ayu binti Pangeran Sagiri. Namun, ada satu hal yang aneh, yaitu tidak tertulis kapan ia meninggal. Ini menambah kesan misterius, seolah waktu pun enggan untuk mencatat tanggal kematiannya.
Tidak hanya makam Ratu Ayu yang terdapat di dalam rumah Joglo tersebut, tetapi juga makam keturunan-keturunannya. Rumah itu, yang bercat putih di luar dan dalam, terlihat sederhana namun penuh dengan nilai sejarah. Pintu kayu rumah ini dihiasi dengan ukiran khas Jawa yang menambah kesan magis pada tempat tersebut. Di dalamnya, terdapat empat tiang besar yang menyangga bangunan, seolah melambangkan kekuatan yang tidak tampak.
Konon, Ratu Ayu Ayu bukanlah orang sembarangan. Ia berasal dari Kerajaan Mataram dan memilih untuk meninggalkan keluarganya. Namun, setelah meninggalkan kerajaannya, Ratu Ayu mengalami sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan kejadian aneh dan tak terduga. Ratu Ayu, menurut cerita, terdampar di daerah Limo ratusan tahun yang lalu. Dan di sinilah, ia mulai menyebarkan agama Islam, menularkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan kepada masyarakat setempat.
Tidak sedikit cerita aneh yang muncul terkait tempat ini. Makam Ratu Ayu memang buka selama 24 jam, tanpa batasan waktu bagi para peziarah yang datang dari berbagai penjuru daerah. Tak jarang, mereka datang pada tengah malam, bahkan ada yang datang dari Bekasi, Kuningan, dan tempat-tempat jauh lainnya. Cerita tentang pejabat negara yang juga berziarah ke makam ini pun sering terdengar, menambah aura mistis yang melingkupi tempat tersebut.
Menurut cerita yang beredar, banyak peziarah yang mengaku merasakan kehadiran Ratu Ayu saat berada di makam tersebut. Beberapa bahkan mengatakan merasakan sensasi dingin yang tiba-tiba menyelimuti tubuh mereka atau mendengar suara-suara yang tidak dapat dijelaskan. Ini menambah kesan bahwa makam ini bukan sekadar tempat peristirahatan, tetapi juga sebuah portal waktu yang menyimpan banyak rahasia yang belum terpecahkan. (SP)
