suryapagi.com
RAGAM

Kampung Janda Subang, Di Sini Janda Cantik Bisa Dinikahi dengan Biaya Murah

Di kampung ini, para janda menunggu nasib baik, kalau-kalau ada tamu pria mencari istri siri

SPcom JAKARTA – Kampung Cinta, begitulah julukan yang sering disematkan pada sebuah desa terpencil yang ada di daerah Subang, Jawa Barat. Meski terpencil dan sulit diakses, kampung tersebut ibarat bunga bertabur madu yang mengundang lebah dan kupu-kupu untuk hinggap. Suara katak dan segenap serangga desa kerap mengisi alunan melodi di sepanjang jalanan menuju kampung yang cukup jauh dari pusat kota.

Kawasan ini tak jauh berbeda dengan kampung-kampung terpencil pada umumnya, suasana pedesaan yang asri tetap dapat dirasakan siapapun yang melintas. Area persawahan menjadi pemandangan lazim yang mengelilingi daerah pemukiman yang membutuhkan waktu tempuh sekitar tiga puluh menit dari Jalur Pantura. Kampung tersebut berjarak sekitar satu jam perjalanan bila ditempuh dari Pelabuhan Baru Patimban, Subang.

Lokasinya ada di Kampung Pagaden, Desa Padamulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ya, Kampung Cinta namanya, daerah yang dulunya terkenal dengan gadis-gadis dan para janda cantik yang diberi restu orangtua untuk menjajakan diri di rumah sendiri. Bukan hal yang mengherankan, tetapi lokasinya tak seperti tempat prostitusi pada umumnya.

Meski jaraknya cukup jauh dari pusat ibu kota, tetapi hal ini tak menyurutkan niat para pejabat dari berbagai level untuk untuk bisa memiliki istri dan anak dengan biaya murah. Kampung ini tak hanya terkenal sebagai tempat berbuat dosa, tetapi juga area praktek nikah siri. Para pria yang menikahi perempuan desa, seringkali meninggalkan istri sirinya kapan saja bila sudah bosan.

Namun, hal tersebut seperti dianggap lumrah, sudah jadi hal biasa, kalau sudah tak ada rasa, para pria bisa pergi begitu saja. Hal tersebut tak akan jadi persoalan bagi para perempuan Kampung Cinta yang bermental baja, sejak awal merek sudah tahu kalau akan begini jadinya. Sudah tahu resikonya menjadi istri simpanan membuat para perempuan di sana memperhitungkan matang-matang harta peninggalan sang mantan suami bila esok ditinggal pergi.

Tak sampai ada yang depresi karena putus cinta, bagi mereka yang mayoritas berstatus janda memiliki keyakinan bahwa, cinta baru akan datang lagi esok hari. Seperti dilansir MalangNetwork.com, orang-orang sekampung seperti kompak, perempuan usia 15-30 tahunan berhias masing-masing di depan teras rumah, menunggu nasib baik kalau-kalau ada tamu pria mencari istri siri. Tak heran bila ada pria yang datang ke sana diberi senyuman yang mengundang untuk menciptakan sebuah obrolan.

Ada juga yang bisa sampai diajak masuk rumah, entah apa yang terjadi selanjutnya. Namun, hasil dari menjadi istri siri membuat hidup mereka jauh lebih tertata, ada yang bisa membenahi rumah hingga membeli sawah dari uang pemberian suaminya. Dan pada umumnya, para suami hanya sekali dua kali dalam sebulan pulang untuk menyambangi kediaman istri siri. (SP)

Related posts

Umumkan Pisah Dengan Suami, Cupi Cupita Dituding Cari Sensasi

Ester Minar

Ya Allah, Gara-Gara ini Dewi Sandra Sempat Ingin Bunuh Diri

Resiana

DKI Jakarta ‘Sabet’ Juara Umum Anugerah Media Humas 2023

Ester Minar

Leave a Comment