SPcom SIDOARJO – Sebuah sumur di perumahan Mutiara Citra Asri, Citra Taman Apsari, Desa Boro, Tanggulangin, Sidoarjo, secara tiba-tiba airnya menjadi panas hingga mengeluarkan asap.
“Ketahuanya Selasa malam, awalnya kita juga enggak nyadar. Waktu itu ngecat mau bersihin kuas kaget kok (air kerannya) panas,” kata salah satu warrga, Supriyono, saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (8/8/2024).
Kemudian, Supriyono bersama warga sekitar memutuskan untuk mengecek kadar panas air dalam sumur tersebut. Mereka kaget ketika mengetahui suhunya sudah mencapai 52 derajat.
“Rabu (7/8/2024) pagi, saya cek 52 (derajat). Baru kali ini panasnya, tapi sumurnya perkiraan sekitar 2005 sampai 2006, kami yang membuat karena enggak ada sumur di sini,” jelasnya.
Dia menyebut suhu air dalam sumur tersebut mulai berangsur turun. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab air menjadi panas.
“Terakhir saya cek sekitar 42 derajatan, tapi pertama muncul sekitar 52 derajat. Iya (hanya satu sumur panas), yang lain sumurnya ada yang sudah ditutup, terus pakai pompa,” ucapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo bersama Koramil dan Babinsa setempat meninjau langsung kondisi sumur tersebut.
Kepala BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan, mengatakan, fenomena sumur panas disertai asap itu diketahui saat warga bersih-bersih balai RW 5, Deso Boro. Awalnya biasa saja. Ketika salah satu warga membuka sumur tersebut tiba-tiba ada hawa panas dan asap keluar dari dalam.
“Sumur itu sudah lama tidak dibuka dan tidak digunakan,” ucap Mustain Baladan saat dikonfirmasi, Rabu (07/8/2024).
Mustain masih belum dapat memastikan penyebab sumur di Desa Boro bisa mengeluarkan hawa panas hingga 60 derajat celcius.
BPBD Sidoarjo masih melakukan asesmen di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Koramil dan Polsek serta pemerintah Desa Boro.
“Diduga sumur itu mengandung bahan kimia. Tapi kami masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan juga tenaga ahli untuk menentukan penyebab adanya asap dan panas dari dalam sumur itu,” ungkapnya.
Sementara, Ketua RW 5 Desa Boro, Budi Dharmawan, mengatakan, dari dalam sumur tidak ada bau gas maupun belerang. Untuk asap yang keluar dari dalam sudah mulai berkurang. Tidak seperti sebelumnya.
“Untuk asap dan uap juga sudah berkurang,” ucapnya.
Menurut Budi, banyak warga yang memprediksi bahwa kejadian sumur berasap ini disebabkan cuaca akhir-akhir yang sangat panas. Apalagi saat ini cuaca berada di puncak musim kemarau
Ditambah kondisi sumur yang sudah lama tertutup. Sehingga suhu yang ada di dalam menjadi naik menyebabkan air menguap.
“Ini tadi sanyo sudah kami buka, dalam jangka tiga menit malah sudah dingin,” jelasnya.
Akan tetapi dalam beberapa menit kemudian air menjadi hangat. Paling penting tidak kembali lagi menjadi panas yang mengejutkan warga.
Dia meyakini, bila fenomena sumur dengan suhu yang tinggi masih normal. Karena sudah dua kali dilakukan pengecekan hasilnya tetap aman.
“Kami meyakini jika itu hanya pengaruh dari kondisi alam yang panas, apalagi memang sumur sangat rapat. Ini juga warga sekitar sumur airnya normal tidak ada apa-apa, jadi hanya sumurnya saja,” pungkasnya. (SP)