SPcom JAKARTA – Pengusaha asal Samarinda, Jusuf Hamka memiliki niat untuk membangun 1.000 masjid berdesain oriental di seluruh Indonesia. Dia ingin menyatukan kebhinekaan antara Islam dan Tionghoa.
Dengan niat membangun 1.000 masjid, Jusuf pun mengamanatkan kepada anak-anaknya untuk meneruskan pembangunan saat dia sudah dipanggil sang khaliq. Tahun ini Insyaallah 10 masjid akan dibangun Jusuf.
“Syukur-syukur kalau saya ada saya bisa bikin 100, jadi anak-anak yang 900-nya, pelan tapi pasti kan, yang penting tapi saya selalu berkeinginan membuat masjid yang gayanya oriental,” kata Jusuf.
Jusuf melihat desain masjid timur tengah sudah biasa ditemui di Indonesia. Sehingga, masjid dengan oriental look akan menjadi ikon baru yang menarik untuk menjadi tempat wisata religi.
“Bukan karena saya mau bikin chinanisasi, bukan, karena gaya timur tengah udah jutaan masjid. Jadi saya pengen bikin tempat ibadah yang bisa juga jadi tempat wisata religi,” kata Jusuf.
Inspirasinya pun datang dari masyarakat yang selama ini telah melupakan pentingnya keberagaman. Padahal, negara-negara lain seperti seperti Filipina dan Bangkok sudah bersatu tidak ada istilah pribumi dan non pribumi.
“Jadi Indonesia sebagai bangsa yang lebih demokrasi dari mereka sejak 98 masa sih kalah sama mereka. Nah, akhirnya ya saya harus memulai. kalau saya nggak memulai, siapa lagi?,” kata Jusuf.
“dan kebeneran, apa yang saya buat tidak ada pertentangan dengan umat tidak ada pertentangan dengan orang Tionghoanya juga, karena itulah saya merajut kebhinekaan. Jadi kita lanjut kebhinekaan antara islam dan Tionghoa kita coba baurkan,” ungkap Jusuf.
Pembangunan 1.000 masjid yang menjadi cita-cita Jusuf akan berdesain sama. Dia pun bersedia membantu merenovasi musholla atau masjid, asalkan dengan arsitektur oriental.
“Jadi, masjid atau musholla yang mau saya bantuin itu harus arsitekturnya oriental look, kalau nggak, nggak bisa, soalnya memang saya ingin buat tempat wisata juga tempat ibadah dan tempat merajut kebhinekaan,” imbuh Jusuf. (SP)