SPcom MALANG – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan keluhan dari warga yang menyatakan adanya tarif parkir mencapai Rp 50 ribu di Kayutangan Heritage, Kota Malang. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memberikan klarifikasi terkait informasi tersebut dan menjelaskan fakta yang ada di balik ramai-nya unggahan tersebut.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengungkapkan bahwa setelah dilakukan konfirmasi, informasi mengenai tarif parkir yang tinggi memang benar. Namun, pihaknya menegaskan bahwa juru parkir (jukir) tidak meminta atau memaksa pengunjung untuk membayar tarif tersebut.
“Setelah mendapatkan laporan, kami melakukan konfirmasi kepada pembuat konten dan juga kepada jukir di Kayutangan Heritage. Dari situ, kami mendapatkan fakta sebenarnya,” ujar Jaya, Minggu (8/12/2024).
Jaya menjelaskan bahwa jukir tersebut menyatakan bahwa uang Rp 50 ribu tersebut diberikan secara sukarela oleh pengendara dan bukan karena adanya paksaan. Dengan demikian, tidak ada unsur pemalakan dalam hal ini.
Menanggapi peristiwa viral ini, Jaya menganggap bahwa narasi yang disampaikan oleh pemilik akun TikTok @nuke.limanov tidak didukung oleh informasi dan data yang memadai, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Dia juga mengimbau kepada publik untuk lebih teliti sebelum mengunggah informasi atau keluhan, agar tidak menebarkan berita hoaks.
“Kami berpesan agar ketika membuat konten, harus berhati-hati. Informasi yang disampaikan harus jelas, terlebih ketika berkaitan dengan kehidupan masyarakat banyak,” katanya.
Selain meningkatkan kesadaran media sosial, peristiwa viral ini juga memberikan dorongan bagi Dishub Kota Malang untuk memperbaiki penyediaan tempat parkir di daerah tersebut.
“Ini menjadi pendorong bagi kami untuk segera menyelesaikan penyediaan tempat parkir. Dengan langkah ini, pelayanan terhadap masyarakat dan wisatawan yang datang ke Kayutangan dapat semakin baik,” tambah Jaya.
Sebelumnya, masyarakat memang cukup gaduh menanggapi keluhan dari akun TikTok @nuke.limanov, yang mengungkapkan bahwa anaknya dikenakan tarif parkir yang dianggap tidak wajar saat mengunjungi Kayutangan Heritage. Angka tarif yang tinggi tentunya menimbulkan banyak pertanyaan terkait transparansi biaya parkir di kawasan ini. (SP)