SPcom JAKARTA – Jika derai air mata yang tumpah tanpa henti menjadi pertanda duka yang teramat dalam, maka itulah yang kini masih terus dialami Dewi Faisal, ibunda Febri Ardiansyah atau Bibi.
Ya, empat hari pasca kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Bibi dan sang menantu Vanessa, tangis Dewi belum juga terhenti.
Tangis bahkan kian tak terbendung, saat beliau menceritakan kenangan terakhirnya dengan almarhum dan almarhumah yang sepertinya menyuratkan pertanda akan kepergian mereka untuk selama-lamanya.
Saat bertemu terakhir kali pada 24 Oktober lalu atau kurang lebih 10 hari sebelum kecelakaan tragis itu terjadi, Vanessa bahkan tampak sangat sumringah menceritakan bisnis barunya.
Namun yang cukup mencurigakan, Vanessa juga mengatakan, jika dalam waktu dekat ini, Ia dan Bibi juga akan menjadi lebih terkenal dari sekarang ini.
Kata-kata akan menjadi lebih terkenal itulah, yang kini dimaknai oleh ibunda bibi seolah-olah sebagai pertanda.
“Saya baru ingat omongan itu pas hari kejadian itu. Ya Allah itu ternyata arti dari omongan terakhir hari Minggu itu. Sampai sekarang cuma itu yang terbayang-bayang sama saya,” kata Dewi Faisal, sambil berurai air mata.
Tidak hanya itu, sebelum berangkat ke Surabaya, Bibi dan Vanessa juga sempat menghubungi sang ibunda lewat video call.
Lagi-lagi dengan sumringah, keduanya mengabarkan rencana mereka pergi ke Surabaya untuk urusan pekerjaan. Ibunda bibi mengaku, saat itu dirinya tidak memiliki firasat apapun.
Lantaran anak, menantu, dan juga cucunya itu sudah beberapa kali ke Surabaya dan juga malang dalam urusan pekerjaan, dengan menggunakan mobil. Namun tanpa disangka-sangka, inilah perjalanan terakhir mereka.
“Pamit sebelum itu bilang mau ke Surabaya. Selama ini gak ada apa-apa. Gak tahunya, ini perjalanan terakhir yang justru merenggut nyawa mereka,” imbuh Dewi dengan histeris.
Dewi menambahkan, impian Bibi dan Vanes untuk membeli rumah baru nyatanya juga tidak akan pernah terwujud.
Lantaran keduanya kini telah menempati rumah baru mereka yang abadi. Mau beli rumah, doain ya ma. Selalu ngomongnya sepert itu.
Ternyata, mereka sekarang sudah menempati rumah mereka yang abadi, urai Dewi, sambil terus berlinang air mata. (SP)
