SPcom JAKARTA – Ratusan orang mengatasnamakan Perkumpulan Pemuda Keadilan (PPK) datang ke markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut diusutnya kasus dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur. Mereka melakukan aksi demonstrasi depan Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (2/1).
Dalam orasinya, Ketua PPK Dendi Budiman menyebutkan bahwa adanya tambang ilegal yang mendapat backingan dari petinggi Mabes Polri semestinya segera diungkap oleh KPK.
KPK jangan tinggal diam, ini bukan hanya soal korupsi tapi soal sumber daya alam yang dirampok oleh orang dan semua itu ternyata diduga mendapat backingan dari petinggi Mabes Polri karena selalu mendapat setoran, kata Dendi, seperti dilansir jpnn.com.
Dendi menjelaskan bahwa terungkapnya dugaan adanya setoran ke Kabareskrim Polri berawal dari pengakuan Ismail Bolong sekalipun ditarik kembali namun, menurut Dendi, hal itu semestinya menjadi petunjuk bagi KPK untuk mengusutnya.
Video yang viral dari pernyataan Ismail Bolong jelas menyebut Kabareskrim, sekalipun diklarifikasi sendiri namun itu tidak menghilangkan rasa curiga yang harus diatensi oleh KPK, ungkapnya.
Apalagi, lanjut Dendi, pernyataan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo juga mengakui sedang menyelidiki dugaan suap tambang ilegal di internal Polri.
Sambo kan juga mengakui telah menandatangani pemyelidikan suap tambang ilegal yang terjadi di internal Polri, lanjutnya. Karena itu, Dendi mendesak KPK harus turun tangan dan segera periksa semua yang terlibat. (SP)