SPcom JAKARTA – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan membantah isu yang menyebut ada kompensasi Rp20 miliar bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera.
“Dengan adanya isu-isu seperti itu, bahkan adanya penyebaran berita hoaks adanya uang tebusan, bisa jadi diembuskan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang tidak ingin terciptanya kedamaian di Papua, khususnya menghambat pembebasan Pilot Susi Air,” kata Izak dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9).
Ia mengatakan pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu mengedepankan jalan damai. Izak menyebut TNI terus berkomunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda hingga tokoh perempuan untuk membantu negosiasi pembebasan Philip.
“Semuanya mendukung upaya TNI dalam pencarian ini. Kita masih terus mengupayakan negosiasi karena TNI memilih jalan damai dalam menyelesaikan semua permasalahan di Papua, termasuk dalam hal penyanderaan Pilot Philip Mark Mehrtens,” katanya, seperti dikutip dari cnnindonesia.
Ia berharap tidak ada korban, baik dari aparat TNI-Polri maupun warga sipil dalam proses pembebasan Philip. Ia juga ingin kasus ini tak berlarut-larut.
Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Pada 26 Mei lalu, KKB merilis video yang menunjukkan kondisi Philip. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan. (SP)