“Selain hal-hal berbau mistis, Kontur jalan yang meliuk-liuk juga menjadi salah satu penyebab jalur Giggit rawan kecelakaan,” ungkap Ajik.
SPcom JAKARTA – Menyusuri jalanan dari Denpasar ke Singaraja, Bali, memang menyajikan pemandangan yang memukau. Namun dibalik keindahan alamnya, jalanan di tempat ini tergolong cukup ekstrim. Nyaris setiap 100 meter ada tikungan, lalu tanjakan, atau turunan. Kewaspadaan pengendara harus tetap dijaga, jangan sampai terlena oleh keindahan.
Apalagi saat memasuki tikungan di Kilometer 12. Inilah tempat angker yang sudah sejak lampau, dikenal sebagai tikungan maut. Sudah sangat banyak orang menjadi korban, dari angkernya tikungan tersebut. Tikungan di kilometer 12, jalur Denpasar-Singaraja lewat Gitgit, sudah lama dikenal sebagai jalur Tengkorak.
Kondisinya semakin ramai karena memiliki pemandangan yang permai, sehingga menjadi daya tarik para pelancong untuk melintas. Masyarakat di Banjar Dinas, Pererenan Bunut, Ddesa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali paham betul. Bahwa, tikungan ini rawan kecelakaan.
Tokoh masyarakat Bali, sekelas Ajik Krisna juga mengakui, jalur Gitgit memang menggigit. Butuh stamina untuk melintasi kawasan ini, agar tetap fokus berkendara selama tiga jam. Sebab, nyaris setiap 100 meter ada tikungan, tanjakan, dan turunan. “Selain hal-hal berbau mistis, Kontur jalan yang meliuk-liuk juga menjadi salah satu penyebab jalur Giggit rawan kecelakaan,” ungkap Ajik.
Kecelakaan yang umum terjadi akibat rem blong, atau kehilangan kontrol kendaraan. Kondisi ini menurut polisi, lebih banyak disebabkan oleh faktor pengendaranya. Meski begitum masyarakat setempat tetap meyakini adanya campur-tangan makhluk halus di tikungan tersebut, yang membuat banyak kecelakaan.
Banyak yang bercerita, terutama masyarakat di sekitar tikungan kilometer 12, bahwa di kawasan tersebut pernah menjadi kuburan massal. Meski hal tersebut terjadi di masa penjajahan, namun aura mistiknya sebagai kuburan, konon masih terasa hingga sekarang. Inilah yang kemudian membuat banyak pengendara, sering melihat bayangan-bayangan aneh melintas, sebelum dirinya mengalami celaka di lokasi. (SP)
