suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Misteri Batu Bobot Grobogan, Batu Peramal Nasib

Jika cocok batu akan terasa ringan, tetapi jika tidak cocok maka batu akan terasa berat bahkan kadang tidak dapat bergeser dari tempatnya

SPcom JAKARTA – Di Grobogan, Jawa Tengah, hadir batu yang menyimpan mitos dan mengundang rasa penasaran banyak orang. Ya, Watu Bobot atau Batu Bobot, yang tersimpan di dalam komplek wisata Api Abadi Mrapen, diyakini memiliki kekuatan magis. Batu yang disebutkan sebagai peninggalan Sunan Kalijaga ini, disebut memiliki berat sekitar 20 Kilogram.

Tapi anehnya ketika diangkat, berat batu itu berbeda-beda. Bisa kurang atau melebihi 20 Kilogram. Batu bobot yang tersimpan di sebuah ruangan di kawasan wisata api abadi mrapen ini, juga tak semua bisa mengangkatnya. Beberapa di antaranya, bahkan tak bisa mengangkat batu ini sama sekali.

Batu ini sudah ada sejak zaman majapahit. banyak masyarakat mencari keberkahan dengan mengangkat batu tersebut dengan di dampingi seorang juru kunci dan menabur Bunga Telon di atas batu. Menurut cerita, Batu Bobot mulanya merupakan umpak atau landasan salah satu tiang Kerajaan Majapahit yang sebenarnya hendak dibawa ke Demak.

Oleh Kanjeng Sunan Kalijaga, batu ini ditinggal karena dapat memperlambat perjalanan. Sebab batu ini ketika dibawa oleh pengikut Kanjeng Sunan Kalijaga merasakan beban yang berat. Karena di tinggal, lantas batu ini digunakan oleh Empu Supo untuk landasan membuat Keris Kyai Sengkelat.

Saat ini kondisi batu bobot sudah pecah, ketika itu pada masa penjajahan Belanda ada yang memaksakan diri mengangkatnya lalu dijatuhkan begitu saja. Kemudian oleh juru kunci diikat dengan Ijuk, tetapi sekarang diraut dengan tali plastik. Batu bobot memiliki berat 20 kg, tetapi batu ini memiliki keanehan, ketika diangkat terkadang beratnya bisa melebihi 20 Kg, kadang bisa kurang dari 20 Kg.

Keanehan yang ditimbulkan batu bobot akhirnya menjadikan banyak orang penasaran dan bahkan tidak sedikit mereka yang meminta berkah untuk meramal nasib dengan cara mengangkat batu tersebut. Menurut juru kunci panggilan akrab Ndan Ali, peziarah yang datang berasal dari penjuru tanah air, bahkan antrian akan terjadi saat malam Kumat Kliwon.

Mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB. Peziarah Watu Bobot kebanyakan mereka yang sebelumnya melakukan ritual ziarah di Kadilangu Demak. Jika cocok batu akan terasa ringan, tetapi jika tidak cocok maka batu akan terasa berat bahkan kadang tidak dapat bergeser dari tempatnya.

Percaya atau tidak, semua tergantung dari masing-masing. tuhan menciptakan benda-benda di alam pasti ada manfaatnya untuk kehidupan manusia. (SP)

Related posts

Denise Chariesta Mulai Memburu Suami Medina Zein

Ester Minar

Deputi II KSP Motivasi Tenaga Pendidik SMK Swasta GBKP Kabanjahe Tingkatkan Kualitas SDM

Sandi

Megawati: Jangan Biarkan K-Pop Menghilangkan Seni Nusantara

Ester Minar

Leave a Comment