suryapagi.com
NEWSPENDIDIKAN

Bareskrim Polri Perintahkan Seluruh Universitas di Indonesia Tak Ikuti Program Magang Seperti Ferienjob

SPcom JAKARTA – Bareskrim Polri hingga saat ini masih mengusut kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mengirimkan mahasiswa dalam program Ferienjob ke Jerman dan menyebut itu adalah magang. Polisi kini mengimbau agar Universitas tak tergiur dengan program magang yang tidak sesuai aturan.

“Ada beberapa universitas menolak, karena mengetahui bahwa ini tidak sesuai dengan kegiatan magang, itu dilihat dari proses seperti kita ketahui bersama bahwa ferienjob ini adalah program dari pemerintah Jerman di mana mengisi waktu liburan teman-teman mahasiswa,” ungkap Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, Rabu (3/4/2024).

Djuhandani juga menyampaikan sudah ada penegasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa tidak ada kaitan dalam ferienjob antar pemeriksaan Indonesia dengan Jerman. Sehingga, program ini dinilai sudah menyalahi aturan maupun kaidah magang di Indonesia.

“Seperti yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa tidak ada kerjasama magang antara yang berkaitan dengan ferienjob antara pemerintah Indonesia dengan Jerman. Sehingga patut diduga yang bersangkutan ini, sudah patut diduga sudah tidak sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah magang yang kita laksanakan di Indonesia,” kata Djuhandani.

Pihaknya juga menjelaskan dari hasil laporan kepada KBRI terdapat 33 universitas dengan jumlah total 1.043 korban dari berbagai universitas.

“Yang kami dapatkan 33 ini adalah keterangan dari KBRI di mana KBRI melihat 1.043 korban itu berbagai universitas ini yang kita akan dalami,” jelas Djuhandani.

Bareskrim Polri juga turut mengimbau kepada seluruh universitas di Indonesia, usai terbongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus Ferienjob ke Jerman. Ada dua hal yang diimbau oleh Polri, yakni jangan mudah tergiur dengan program-program magang yang mengatasnamakan program MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka).

Kemudian, Djuhandhani juga mengimbau kepada pihak universitas agar tak mudah tergiur dengan program magang di luar negeri dengan iming-iming bisa menaikkan akreditasi kampus.

Dia meminta pihak kampus selalu mengecek pelaksanaan program magang tersebut dan kondisi para mahasiswa di luar negeri.

“Baik melalui media sosial maupun perusahaan yang menjanjikan akreditasi bagi universitas. Ini juga mohon kiranya dari pihak universitas terus melaksanakan pengecekan manakala ada penawaran hal yang serupa,” tutur Djuhandhani.

Sebelumnya Bareskrim Polri mengungkap TPPO dengan modus Ferienjob ke Jerman. Djuhandhani menyebut para mahasiswa tersebut ternyata dipekerjakan secara ilegal. Para korban juga dieksploitasi.

Sebanyak 1.047 mahasiswa berniat mendaftar magang ke Jerman. Namun mereka justru dipekerjakan sebagai buruh kasar seperti kuli atau tukang angkat barang.

“Yang kita dapatkan keterangan. Mereka sebagai tukang angkat-angkat bahasanya di Indonesia sebagai kuli,” ucapnya.

Dia menyebut berdasarkan hasil penyidikan pihaknya, para mahasiswa tidak diberangkatkan untuk magang sesuai jurusannya. Namun malah disuruh sebagai pekerja berat.

“Sementara yang kita hubungkan dari proses penyidikan yang kita dapatkan, mereka itu adalah mahasiswa (Teknik-red) Elektro tapi di sana dipekerjakan sebagai tukang angkat, tukang panggul gitu,” ungkapnya. (SP)

Related posts

Satgas Covid-19 Tangsel Data KTP Pasien Jelang Pencoblosan Pilkada 2020

Sandi

KPU Beri Santunan Bagi Anggota KPPS yang Meninggal di Pemilu 2024

Ester Minar

Muslim Amerika Gelar Sholat Taraweh Di Times Square, Kota Frankfurt Gelar Festival Ramadan

Rasid

Leave a Comment