Mitos Lorong Mekkah menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah untuk masuk. Namun sayang, banyak yang justru terjebak di dalam lorong
SPcom JAKARTA – Kabut misteri menyelimuti Goa Safarwadi Pamijahan yang terletak di samping makam Syeh Khotib Muwahid, di Tasikmalaya, Jawa Barat. Konon, goa ini dulunya jadi tempat petilasan para Wali Allah. Di dalam goa ini, terdapat Masjid Agung dan pondok Pesantren, juga terdapat sejumlah lorong, yang konon mampu mengantarkan para wali yang bertandang ke goa ini menuju tujuan mereka masing-masing. Baik ke Banten, Cirebon, Jawa bahkan ke Mekkah.
Ada ritual wajib bagi mereka yang hendak masuk ke dalam Soa Safarwadi ini, yaitu di pintu masuk goa para peziarah wajib mengumandangkan Adzan. Kemudian barulah kuncen dan para pemandu membawa pengunjung masuk ke dalam goa yang panjangnya kurang lebih 540 meter ini.
Tempat para Wali Allah termasuk Syeh Abdul nuhyi bertapa di dalam goa ini konon masih asli alias tidak diubah. Termasuk batu dimana para wali bersemedi. Bentuknya mirip masjid dan langit-langitnya berbentuk mirip kubah masjid. Konon, aura di tempat ini sangat sejuk dan warga memiliki pengalaman di luar nalar yang mengherankan.
Tak jauh dari petilasan Syeh Abdul Muhyi terdapat misteri lain. Batu di langit-langit gua konon meneteskan air Zam-Zam dan kabarnya bisa menyembuhkan segala penyakit mata. Alkisah, dulu ada pengunjung yang nekat memotong batu tersebut, namun kabarnya pengunjung tersebut meninggal secara mendadak di dalam gua.
Goa Safarwadi pamijahan di Tasikmalaya, Jawa Barat juga memiliki sumber mata air yang jernih, yang disebut air Kahuripan alias air kehidupan. Air inilah yang dijadikan Syeh Abdul Muhyi sebagai tempat berwudhu sebelum sholat di masjid agung di sebelahnya.
Bahkan, Air Kahuripan yang konon bersih menjadi sumber air minum alami tanpa dimasak terlebih dahulu. Di dalam goa Safarwadi, letaknya tak jauh dari Air kahuripan terdapat masjid agung yang cukup luas. Konon selain tempat para wali sholat juga tempat mereka melakukan ceramah dan rapat.
Masjid agung ini bahkan dilengkapi mimbar yang kini patah dan meninggalkan kisah mistik, dan tempat para wali mengumandangkan adzan. Goa Safarwadi memiliki beberapa cabang dan mulut gua. Konon, empat mulut gua ini menjadi lorong tembus bagi para wali menuju ke tujuan mereka baik ke daratan Jawa bahkan juga ke Mekkah.
Mitos keberadaan lorong menuju Mekkah ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah untuk mencoba masuk. Namun sayang, banyak yang justru terjebak di dalam lorong, bahkan ada yang tak pernah kembali. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terulang, kini mulut Lorong mekkah ditutup. (SP)
