SPcom JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau agar Warga negara Indonesia (WNI) menunda perjalanan ke Iran, Israel maupun Palestina jika tidak ada keperluan mendesak. Imbauan ini diumumkan usai pecahnya perang antara Iran dan Israel, dengan ratusan drone dan rudal ditembakkan ke Israel, Sabtu (13/4) malam waktu setempat.
“Memperhatikan perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah, Kemlu mengimbau agar WNI di wilayah Iran, Israel dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan,” kata Kemlu dalam keterangannya.
Bagi WNI yang belum melakukan lapor diri, agar segera menghubungi Perwakilan RI terdekat/melakukan lapor diri secara online di peduliwni.kemlu.go.id.
“Bagi WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Israel atau Iran, sekiranya tidak mendesak, diimbau menunda perjalanan,” sebutnya.
Jika menghadapi situasi darurat agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau Hotline KBRI Tehran: +989024668889, Hotline KBRI Amman: +962779150407 dan Hotline KBRI Kairo: +201022229989.
Sebelumnya Iran meluncurkan sejumlah drone yang bisa meledak dan menembakkan rudal ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4) malam waktu setempat. Iran melalukan serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, yang berisiko meningkatkan eskalasi besar ketika Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan kuat kepada Israel.
Sirene terdengar dan suara ledakan dari kejauhan, yang oleh media lokal disebut sebagai intersepsi udara terhadap drone yang meledak. Pihak berwenang mengatakan seorang gadis berusia 7 tahun terluka parah.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel.
“Itu termasuk lebih dari 10 rudal jelajah,” katanya.
Serangan pertama Iran sejauh ini berjumlah lebih dari 200 drone dan rudal dan telah menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel.
Militer Israel kemudian mengatakan bahwa mereka tidak menyarankan warga untuk bersiap berlindung, dan merevisi peringatan sebelumnya yang tampaknya menandakan berakhirnya ancaman tersebut.
TV Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan akan ada respon signifikan terhadap serangan itu.
Iran telah berjanji akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pada awal April. Serangan itu menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi termasuk dua komandan senior.
Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
“Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” kata misi Iran untuk PBB.
Namun, mereka juga mengatakan Iran kini menganggap masalah tersebut sudah selesai. (SP)