SPcom BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan. Ia berencana akan memasukkan program Wajib Militer ke dalam kurikulum sekolah menengah atas di Jawa Barat. Rencana tersebut diungkap oleh Dedi Mulyadi dalam tayangan Gaspol Kompas TV.
Dengan adanya program ini, para siswa SMA di Jawa Barat akan mendapatkan pelatihan Wajib Militer (Wamil) secara rutin sebagai bagian dari pendidikan mereka.
“Nanti akan dimasukkan kurikulum wajib militer pada pendidikan menengah di Jawa Barat,” ungkap Dedi Mulyadi, Selasa (26/2/2025).
Terkait dengan tujuan dari program Wajib Militer ini, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi itu memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ia menekankan bahwa program ini bertujuan agar anak-anak muda di Jawa Barat menjadi lebih sehat, baik secara fisik maupun mental.
“(Tujuan wajib militer) pembentukan kebangsaan pada anak-anak SMA. Dia ngerti, dari sisi fisiknya dia ngerti baris berbaris. Dari pikirannya ngerti sejarah, kebudayaan, ekologi, ngerti bagaimana masa depan bangsa, bagaimana disiplin,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga berharap program ini dapat membantu menekan angka tawuran remaja di Jawa Barat.
“Sehingga nanti Jawa Barat zero tawuran, nanti Jawa Barat zero obat-obat terlarang,” ujar Dedi Mulyadi.
Untuk merealisasikan program ini, Dedi Mulyadi berencana melibatkan aparat dan prajurit dalam membina siswa SMA yang mengikuti Wajib Militer.
“Pramuka yang ngelatih hampir enggak ada sekarang. Terbatas. Udah nanti tentara yang ngelatih (wajib militer), polisi, baru nurut,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Tak hanya masuk dalam kurikulum sekolah, Dedi Mulyadi juga ingin agar Wajib Militer dijadikan sebagai bentuk hukuman bagi pelajar yang terlibat dalam geng motor dan perkelahian.
Dalam pelaksanaannya, Dedi Mulyadi akan bekerja sama dengan Komando Daerah Militer III Siliwangi serta kepolisian Jawa Barat. (SP)