SPcom CIREBON – Seorang bocah (9) menjadi korban penganiayaan di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Terduga pelakunya seorang pelajar SMA. Pipi kanan korban melepuh.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Fahri Siregar mengaku telah memeriksa lima saksi terkait laporan dugaan penganiayaan terhadap seorang bocah. Korban masih berusia sembilan tahun.
“Karena terduga pelaku ini masih anak-anak, kita mengedepankan prinsip kehati-hatian. Saya sudah perintahkan penyidik untuk melengkapi alat bukti,” kata Fahri, Kamis (21/20/2021).
Fahri mengatakan orang tua korban telah memberikan keterangan kepada penyidik. Di hadapan penyidik, orang tua korban menjelaskan anaknya dianiaya terduga pelaku pada Rabu pekan lalu.
Terduga pelaku menempelkan wajah korban ke knalpot motor yang masih dalam kondisi panas. Akibatnya, pipi korban alami luka lepuh.
“Terduga pelaku ini menempelkan knalpot ke pipi korban. Selain kejadian ini, menurut korban beberapa hari sebelumnya muka korban juga pernah dicakar, dan diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Fahri.
Tak hanya dua kejadian itu, Fahri juga mendapatkan keterangan bahwa terduga pelaku pernah menyiram air kotor kepada korban. Fahri mengaku masih mendalami keterangan para saksi.
“Secara umum tidak ada saksi yang melihat kejadian secara langsung. Karena itu penyidik masih mengumpulkan bukti,” kata Fahri.
“Ada seorang saksi pemilik warung yang mendengar tangisan korban saat kejadian. Tapi tidak melihat langsung,” lanjut Fahri.
Selain ke polisi, orang tua korban juga melaporkan kasus dugaan penganiayaan ini kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon.
Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah mengaku siap mendampingi korban. Saat ini korban telah menjalani perawatan.
“Untuk peristiwa penganiayaan ini karena anak memang di rumah tidak ada yang menemani, jadi anaknya kita amankan dulu. Bapaknya itu penjual bakso, ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Kita rawat lukanya dan konsultasikan ke dokter,” kata Fifi.
Fifi menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada kepolisian. Pihaknya fokus mendampingi dan memulihkan kondisi mental korban.
“Penyebabnya apa, apakah mental pelaku seperti apa. Kita akan datangi juga pihak pelaku,” kata Fifi. (SP)