suryapagi.com
BISNISEKBIS

Perajin Tempe di Tangsel Berharap Perhatian Lebih Pemkot

SPcom TANGSEL – Kenaikkan harga kedelai sangat berdampak pada seluruh perajin tempe tahu, tidak terkecuali di Tangerang Selatan. Perhatian dari Pemkot sangat diperlukan agar para perajin tetap bertahan.

Salah satu perajin di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang, Sutoyo mengungkapkan, harga kedelai yang melambung sangat memberatkan dirinya. Sebab tidak mudah bagi perajin menaikkan harga tempe tahu untuk para pelanggannya.

Sutoyo pun memilih untuk tetap dengan harga normal. Hanya saja ukuran tempe lebih susut dibanding biasanya.

“Bagaimana menjual tempe sebaik mungkin supaya lakunya cepat, tak ingin berestimasi lebih jauh,” ungkapnya, saat diwawancara, Rabu (6/1/2021).

Sejak kenaikkan harga kedelai, Suyoto mengaku telah mengalami kerugian cukup besar. “Kami mengalami kerugian mencapai sekitar tiga puluh persenanan,” ungkapnya.

Sementara Ketua Koperasi Timbul Jaya (KTJ) Rujito menyayangkan respon dari
Pemkot Tangsel yang hingga saat ini belum optimal.

“Minimal disambangi atau diajak diskusi, problemnya seperti apa dan solusinya bagaimana,” tuturnya.

Rujito menjelaskan, sejak aksi mogok produksi hingga saat ini belum ada dari jajaran Pemkot Tangsel yang berkomunikasi dengan pihaknya.

“Kami berharap diundang atau memang mereka datang ke sini untuk menanyakan kondisinya seperti apa. Kami butuh Pemerintah, sangat butuh, bukan tidak butuh,” jelasnya.

Contohnya dalam pengaturan harga jual di pasar. Sehingga ada kebijakan yang tidak merugikan konsumen, tapi juga membantu perajin.

“Hukum pasar memang boleh menjual dengan keuntungan besar. Tapi pemerintahlah yang berhak melindungi pelaku usaha kecil perajin tempe dan tahu. Mudah-mudahan pemerintah mendengar keluhan kami,” terangnya.

Kadis Perindag Kota Tangsel Maya Mardiana

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Maya Mardiana menyangkal Pemkot kurang peduli.

Maya mengaku terus berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat terkait ketersediaan dan juga harga jualnya.

“Tugas kita adalah nanti jangan sampai ada harga yang dinaikan semena-mena. Saya terus koordinasi dengan (Pemerintah) pusat, menyampaikan apa yang terjadi di lapangan. Agar Pusat melakukan suatu terobosan sehingga bisa menurunkan harga (kedelai, red) ini,” tandasnya.(Kor)


 

Related posts

BPJAMSOSTEK Rawamangun Bahas Layanan Program Jamsostek dengan Agen BRILink

Sandi

PT PAL Siap Lanjutkan Program Kapal Selam Guna Pertahanan Maritim

redsp

10 Provinsi Jadi Primadona PMA, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Terus Perbaiki EoDB

Sandi

Leave a Comment