Banyak peziarah yang datang ke makam ini, untuk ngalap berkah
SPcom JAKARTA – Keberadaan makam memang sudah tidak asing lagi. Tapi ada yang tak biasa, dari sebuah makam di Sungai Jingkem, Kampung Sembilangan, Bekasi. Makam yang terletak di tengah sungai, di area tambak warga itu, dikeramatkan warga karena banyak mitos yang terus hidup, dan dikisahkan di tengah warga hingga para peziarah.
Sungai Jingkem di Bekasi mulai dikenal karena keindahan alamnya, yang masih alami. Dikelilingi hutan Mangroove, ada sisi lain selain wisata alam dari tempat ini. Itulah keberadaan sebuah makan keramat, yang disebut Makam Keramat Kumpi Kuyu Mahapiyah Bintin Syahwal, yang menjadi salah satu daya tarik wisata religi bagi banyak orang.
Tapi, untuk sampai ke area makam keramat juga tidk mudah. Karena harus menempuh kemacetan sebelum sampai di Desa Samudera Jaya, Kecamatan Tamumajaya. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan perahu kecil. Setidaknya, butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai di area Sungai Jingkem.
Begitu tiba di Sungai Jingkem, lebar sungai kian menyempit dan diapit hutan manggrove di kiri kanan aliran airnya. Ini pula yang membuat para peziarah hanya bisa menggunakan perahu kecil saja, untuk bisa tiba di Makam Keramat Kumpi Kuyu. Menyusuri aliran sungai hingga bertemu pemukiman warga, tak butuh waktu lama, untuk tiba di area makam keramat yang letaknya terpisahdari area makam umum.
Makam Keramat Kumpi Kuyu, berada di tengah-tengah tambak warga, dan dilindungi sebuah pondok kecil, yang telah direnovasi warga sekitar. Makam Keramat Kuyu Kumpi telah merentang sejarah panjang bagi warga sekitar. Dari sejumlah sumber disebutkan, bahwa keberadaan makam itu telah berusia ratusan tahun.
Tapi, bukan hanya karena usianya saja makam ini dikeramatkan warga, melainkan juga karena banyak mitos yang menyertainya. Dikenal sebagai sosok hafiz Alquran, kediaman Kuyu Kumpi Mahapiyah Binti Syahwal, konon tak pernah dilanda banjir atau terdampak air bah, yang tak jarang melanda wilayah tersebut.
Bahkan, makamnya pun juga tak pernah terendam banjir meski letaknya lebih rendah, dari tempat yang terendam air. Selain keberadaan rumah hingga Makam Kuyu Kumpi, yang konon tak pernah terkena banjir, ditemukan pula berbagai peninggalan lainnya yang tak kalah dikeramatkan.
Salah satunya adalah botol antik yang dibuat tahun 1800-an. Botol ini ditemukan saat pelebaran area makam. Dan disaat bersamaan, ditemukan pula bangkai perahu berukuran cukup besar persis di bawah makam tersebut. Tapi mitosnya, tak ada yang berani mengusik perahu itu lantaran ada kejadian aneh, saat mereka mencoba memindahkan perahu dari tempat semula.
Dan seperti kebanyakan makam keramat, Makam Kumpi Kuyu di Bekasi, juga tak luput dari kunjungan peziarah. Bahkan, saat acara-acara besar seperti Milad, disebut ada ribuan orang yang datang ke sana. Dan tak sedikit yang mecari karomah, lewat makam keramat. Konon, barangsiapa yang membawa hajat mereka dan meminta karomah di Makam Kumpi Kuyu, akan terkabul. (SP)
